Sistem Otomasi Transportasi Produk dengan Konveyor Berjalan
Memanfaatkan konveyor sebagai alat transfer antar proses cukup efektif dalam otomasi sistem transfer antar proses, hanya saja perlu diperhatikan perubahan kapasitas akibat waktu transfer yang dibutuhkan .
Mekanisme Transfer Otomatis antar Proses Press Mekanik
Memudahkan pemindahan produk antar station proses tanpa handling manual, transfer antar proses bisa diterapkan pada pemindahan produk yang membutuhkan beberapa proses dengan Press Mekanik atau Hidrolik.
Mekanisme Transfer Otomatis Proses Draw pada Press Mekanik
Proses Draw yang membutuhkan beberapa proses dalam pembentukannya sangat efektif dengan memanfaatkan Mekanisme Otomasi Transfer antar prosesnya.
Robotik Pada Sistem Transfer Otomatis
Pada mekanisme transfer yang cukup rumit sangat cocok dengan memanfaatkan Transfer Robotik
Minggu, 22 April 2018
PENGECATAN/PAINTING
Cat
Cat berupa cairan yang kental, cat terdiri dari komponen resin, pigment, solvent, dan additves yang apabila dicampurkan bersama akan membentuk suatu konsistensi yang merata. Cat biasanya dilarutkan dengan thinner, agar mudah penggunannya. Dalam hal ini cat tipe dua komponen, ditambahkan dengan hardener. Komponen cat adalah sebagai berikut :
(1) Resin (Zat perekat)
Resin adalah unsur utama cat yang berbentuk cairan kental dan transparan yang membentuk film atau lapisan setelah diaplikasi pada suatu obyek dan mengering. Kandungan resin mempunyai pengaruh langsung pada kemampuan cat seperti misalnya: kekerasan, ketahanan solvent serta ketahanan cuaca. Demikian pula berpengaruh atas kualitas akhir misalnya tekstur, kilap (gloss), adhesi suatu cat, serta kemudahan penggunaan diantaranya waktu pengeringan. Menurut tipe lapisan resin dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Ø Thermoplastik Resin,pengeringan resin terjadi karena penguapan solvent. Apabila dipanaskan thermoplastic resin akan melunak dan akhirnya mencair. Jenis-jenis thermoplastic resin antara lain :nitrocelluloce, cellulose acetat butylate, thermoplastic acrylic, dan nylon. Resin tipe ini sering digunakan pada sistem pengecatan udara
Ø Thermosetting Resin, jenis-jenisnya antara lain: amino alkyd, ollyurethane dua komponen, thermosetting acrylic, dan epoxy resin. Thermosetting resin hanya akan mengering dan mengeras jika dipanaskan dan tidak akan melunak lagi oleh adanya pemanasan kembali. Biasanya digunakan pada cat bakar, dimana cat ini mempunyai daya tahan yang kuat terhadap cuaca dan mempunyai kekerasan yang tinggi. Proses pengeringannya dilakukan diruang oven.
(2) Pigment (Zat pewarna)
Pigment adalah suatu bubuk yang telah digiling halus yang diperoleh dari batu-batuan mineral atau buatan (syntetic). Pigment ini memberi warna dan daya tutup pada cat dan ikut menentukan ketahanan cat. Pemberian zat warna pada cat tergantung pada fungsi catnya. Pada cat dasar primer zat pewarna berfungsi membantu menahan karat. Zat warna pada dempul membantu membentuk lapisan tebal dan mudah diamplas. Sedangkan pada cat akhir zat warna memberikan efek pewarnaan yang tahan lama. Pigment atau zat warna terbagi menjadi :
Ø Pigment warna, berfungsi menambah warna pada cat dan menghasilkan daya tutup pada permukaan yang dicat.
Ø Pigment terang berfungai menambah wrana-warni metalik pada cat.
Ø Pigment extender, berfungsi menambah kekuatan cat pada bodi, menghasilkan viscositas dan mencegah pengendapan.
Ø Pigment pencegah karat, dipergunakan terutama pada cat dasar untuk membantu mencegah karat pada plat dasar.
Ø Pigment flatting, digunakan untuk mengurangi kilap pada cat, terutama pada cat jenis doof.
(3) Solvent (Pengencer)
Solvent adalah suatu cairan yang dapat melarutkan resin dan mempermudah pencampuran pigment dan resin dalam proses pembuatan cat. Solvent sangat cepat menguap apabila cat diaplikasi. Kegunaan solvent (thinner) ini untuk mengencerkan campuran pigment (zat pewarna) dan resin (zat perekat) sehingga menjadi agak encer dan dapat disemprotkan selama proses pengecatan. Thinner juga menurunkan kekentalan cat sampai tingkat pengenceran tertentu yang tepat untuk pengecatan dengan kuas, semprot atau roll.Thinner menguap sesaat setelah cat disemprotkan, thinner akan menguap dan meninggalkan resin dan pigment yang kemudian kedua zat tersebut akan membentuk lapisan yang keras. Solvent berdasarkan kegunaannya dibedakan menjadi dua macam. Solvent untuk cat lacquer (thermoplastic resin) disebut thinner dan solvent untuk cat namel (thermosetting resin) disebut reducer. Komponen pembentuk solvent (pengencer) meliputi :
a. Diluent, merupakan larutan yang membantu melarutkan resin lacquer.
b. Laten solvent, juga digunakan untuk mencampur pelarut yang baik, hasilnya sama dengan pelarut yang berkualitas baik.
c. Solvent murni, adalah larutan yang mampu melarutkan sesuatu yang mengakibatkan cairan tersebut masuk kedalam larutan. Solvent murni melarutkan bahan residu dan binder. Jenis solvent (pengencer) yang biasa dipergunakan dalam pengecatan antara lain:
1. Pengencer lambat kering, ini digunakan pada pengecatan warna sistem acrylic yang ruangannya bersuhu 650 C keatas. Pengencer lambat kering berfungsi:
- untuk cat warna yang hasilnya kurang mengkilap,
- untuk pemakaian cat acrylic enamel di bengkel-bengkel,
- untuk memadukan dua buah permukaan yang diperbaiki pada bodi kendaraan.
2. Pengencer cepat kering, ini digunakan untuk perbaikan cat acrylic lacquer yang asli. Jika menggunakan pengencer yang lambat kering akan terjadi keretakan. Fungsi pengencer ini adalah: (a) untuk mempercepat penguapan pengencer yang lambat kering jika diperlukan,(b) digunakan pada cat primer surfacer pada suhu kurang lebih dibawah 600 C, (c) untuk mencegah terjadinya keretakan pada suhu rata-rata 65-850C, (d) untuk perbaikan setempat.
3. Retarder,adalah pengencer paling lambat kering yang digunakan untuk cuaca sangat panas. Fungsi retarder adalah : (a) mencegah pudarnya cat, (b) memungkinkan penggunaan cat warna pada cuaca yang panas, (c) menyiapkan waktu yang cukup bagi cat untuk mengalir karena penguapannya lama, (d) menambah kualitas Untuk perpaduan warna karena over spraying kecil sehingga ada kesempatan untuk mengalir keluar lebih lama dan menambah kilap cat.
(4) Additif
Additif adalah suatu bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai tujuan atau aplikasi cat. Berbagai tipe bahan yang ditambahkan pada cat dalam jumlah yang kecil untuk meningkatkan kemampuan cat sesuai dengan tujuan atau aplikasi cat. Zat additif berfungsi untuk :
a. mencegah terjadinya buih pada saat penyemprotan (anti foaming),
b. mencegah terjadinya pengendapan cat pada saat dipergunakan (antisetting ),
c. meratakan permukaan cat sesaat setelah disemprotkan (flow additif),
d. menambah kelenturan cat, dll.
B. Thinner
Thinner dikenal juga dengan nama solvent yaitu suatu pelarut yang membuat viscositas cat menjadi lebih mudah diaplikasi. Berbagai tipe solvent dicampurkan bersamanya, untuk menyesuaikan kemampuan larut thinner dan penguapannya.
C. Hardener
Suatu bahan yang membantu mengikat molekul di dalam resin, sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat
SAP S/4 HANA untuk Manufaktur
Perusahaan yang ingin
mengembangkan sayap bussiness processnya, haruslah membuka sistem kerja
mengikuti trend perusahaan yang sudah menggunakan teknologi terbaik yang sudah
banyak digunakan oleh perusahan besar dan sudah menikmati kesuksesannya dalam
menggunakan teknologi terbaik tersebut
SAP S/4 HANA
adalah ERP terbaik didunia yang sangat layak diterapkan di perusahaan yang
ingin masuk ke kelas dunia dalam bussiness processnya. Untuk perusahaan manufaktur, terdapat
beberapa modul SAP yang tepat diterapkan, yaitu :
·
SAP
Financial Accounting
•
SAP Controlling
•
SAP Material Management
•
SAP Sales & Distribution
•
SAP Production Planning
•
SAP Warehouse Management
•
SAP Quality Management
• SAP
Plant Maintenance
Tujuan
Untuk mendapatkan/menghasilkan/membuat/memperlancar
pengolahan data yang efektif dalam production planninguntuk memberikan kepuasan
pelanggan di setiap level dan untuk meningkatkan manajemen supply chain yang
lebih efisien.
Ruang Lingkup
Untuk beberapa manufaktur sangat cocok untuk
menerapkan modul : SAP ERP Financial dan SAP ERP Logistic yang bisa dijelaskan
menjadi :
A. Implementasi SAP
ERP Financials yang terdiri dari:
1. Financial Accounting • Organization Structure
• General Ledger
• Account Receivable
• Account Payable
• Asset Accounting
• Fund Management
• Tax Accounting
2. Controlling, pada dasarnya modul ini akan mengelola internal cost atau management Accounting, termasuk: • Internal Order
• Cost Center Accounting
• Profit Center
Accounting
B. Implementasi SAP
ERP Logistics yang terdiri dari:
1.
Material Management
• Material Master
• Vendor Master
• Procurement
• Inventory
Management
• Physical Inventory
• Valuation &
Account Assignment
2.
Sales & Distribution
• Customer Master
• Unit Material &
Sales Pricing
• Sales Order
Processing
• Serial Number
Management
• Delivery & Good
Issues Process
• Unit Procurement
• Billing
• Tax Invoice
3. Production
Planning
• Demand Management
• Forecast
• Material
Requirement Planning
• Shop Floor Control
4. Warehouse
Management
• Inbound Delivery
• Outbound Delivery
• Internal Warehouse
Process
• WM Physical
Inventory
5. Quality Management
• Sample Management
• Laboratory
Information Management
6. Plant Maintenance
• Work Management
• Equipment
Management
• Maintenance
Management
• Job Management
• Project Control
Deionized Water
Saat ini banyak industri, perusahaan, maupun instansi menggunakan air deionisasi untuk kebutuhan produksi atau sehari-hari. Air deionisasi atau deionized water disingkat DI Water (dalam tulisan ini disebut air DI) adalah air yang sudah dihilangkan ion-ion anorganik didalamnya. Jumlah ion anorganik dalam air biasanya diukur dengan nilai konduktivitas atau resistivitas. Air DI umumnya memiliki konduktivitas antara 1 µS/cm sampai 10 µS/cm (lihat tabel).
Istilah deionization sering juga disebut sebagai demineralization, sehingga air DI sering disebut air demin. Demineralization adalah proses menghilangkan mineral yang terdapat di air. Air demin biasanya digunakan untuk proses kimia, karena mineral dalam air dapat mengganggu senyawa kimia pada produksi.Nilai konduktivitas pada tabel diatas tidaklah mutlak, karena perkembangan teknologi saat ini sudah banyak yang mampu menghasilkan lebih baik lagi seperti teknologi DI yang dapat menghasilkan konduktivitas hingga 0.5 µS/cm. Mengenai kategori jenis air murni bisa dibaca di artikel berikut “Pemurnian Air dan Jenisnya“.
Kandungan air baku (raw water) biasanya mengandung banyak ion anorganik yang terdiri dari kation dan anion, kation yang terkandung dalam air seperti Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Fe2+, Mn2+, dan Cu2+, sedangkan anionnya seperti Cl- dan SO42-. Untuk menghilangkan ion-ion tersebut dapat menggunakan proses ion exchanger dengan resin anion dan resin kation yang membutuhkan kimia regenerasi seperti HCl dan NaOH (regenerant) atau dapat dihilangkan juga dengan membran RO yang dikombinasikan dengan CDI (Capacitive Deionization).
Ion Exchanger
Ion exchanger (alat penukar ion) menggunakan resin untuk menangkap kation dan anion yang terkandung didalam air. Perlu diketahui bahwa proses deionisasi dengan ion exchanger hanya menghilangkan ion dan molekul bermuatan, akan tetapi tidak mampu menghilangkan secara efektif molekul organik yang tidak bermuatan, virus, dan bakteri, kecuali memang tanpa sengaja terperangkap diatas permukaan resin. Sehingga pretreatment sering digunakan sebelum air baku masuk ke ion exchanger seperti pemasangan karbon aktif yang berfungsi untuk memfilter senyawa-senyawa organik, bisa dilihat ditulisan “Activated Carbon”. Adapun untuk informasi resin dilihat dari bentuk dan struktur kimianya bisa dibaca ditulisan “Water Softening = Air Pelunakan”
Terdapat 3 tipe untuk proses deionisasi dengan ion exchanger yang saat ini banyak digunakan berdasarkan penggunaan regenerant saat regenerasi:
- Co-current deionization
Pada proses ini aliran air dan regenerant masuk melewati atas kolom ion exchange dan keluar bersamaan melalui bawah, sesuai dengan namanya “co-current” bearti aliran searah. Proses ini memiliki biaya operasional yang jauh lebih tinggi dibandingkan counter-current deionization karena pemakaian yang lebih banyak regenerant, hal ini disebabkan regenerant mengalami pengenceran saat dialiri bersamaan dengan air setelah sampai dibawah kolom, selain itu kualitas produk juga akan jauh lebih rendah dibandingkan counter-current deionization.
- Counter-current deionization
Pada proses ini terjadi berlawanan arah antara aliran air dan regenerant, sesuai dengan arti “counter-current” yaitu berlawanan arah, terdapat 2 jenis aliran:
- Upflow colomns, air mengalir lewat bawah kolom dan regenerant dialirkan lewat atas secara bersamaan.
- Upflow regenerant, regenerant mengalir lewat bawah kolom dan air dialirkan lewat atas secara bersamaan.
Pada kedua proses tersebut, proses distribusi untuk air masuk, regenerant masuk, air keluar, dan regenerant keluar harus diperhatikan seperti kualitas air yang masuk dan alirannya, waktu operasional antar proses regenerasi, dan analisis air produk yang diinginkan. Untuk proses ini membutuhkan waktu lebih cepat dibandingkan co-current deionization dan kualitas air produk dapat mencapai nilai konduktivitas lebih kecil dari 0.5 µS/cm. Salah satu keunggulannya adalah rendah biaya operasional, disebabkan sedikitnya pemakaian regenerant saat proses regenerasi.
- Mixed bed deionization
Pada proses ini digunakan perbandingan jumlah resin kation dan anion secara proporsional dalam satu kolom ion exchanger. Umumnya sistem ini memiliki distribusi regenerant yang dikontrol oleh sistem operasi pompa dan kran secara otomatis dengan pengaturan proses regenerasi secara bertahap. Sekalipun cukup sulit dalam proses regenerasi akan tetapi proses ini menghasilkan kualitas air yang murni (pure water) hingga mencapai nilai konduktifitas 0,1 µS/cm, air DI ini banyak digunakan untuk aplikasi boiler.