Sistem Otomasi Transportasi Produk dengan Konveyor Berjalan

Memanfaatkan konveyor sebagai alat transfer antar proses cukup efektif dalam otomasi sistem transfer antar proses, hanya saja perlu diperhatikan perubahan kapasitas akibat waktu transfer yang dibutuhkan .

Mekanisme Transfer Otomatis antar Proses Press Mekanik

Memudahkan pemindahan produk antar station proses tanpa handling manual, transfer antar proses bisa diterapkan pada pemindahan produk yang membutuhkan beberapa proses dengan Press Mekanik atau Hidrolik.

Mekanisme Transfer Otomatis Proses Draw pada Press Mekanik

Proses Draw yang membutuhkan beberapa proses dalam pembentukannya sangat efektif dengan memanfaatkan Mekanisme Otomasi Transfer antar prosesnya.

Robotik Pada Sistem Transfer Otomatis

Pada mekanisme transfer yang cukup rumit sangat cocok dengan memanfaatkan Transfer Robotik

Pneumatic Feed Bar Transfer

Pemanfaatan sistem Pneumatik dan Magnet pada mekanisme Transfer Produk

Senin, 14 April 2014

Sinyal Input - Output

Data berupa sinyal dari peralatan input luar diterima oleh sebuah PLC dari sistem yang dikontrol. Peralatan input luar misalnya: saklar, sensor, tombol dan lain-lain. Data sinyal  masukan yang masih berupa sinyal analog akan diubah oleh modul input A/D analog to digital input module) menjadi sinyal digital. Selanjutnya oleh unit prosesor sentral atau CPU yang ada di dalam PLC sinyal digita dan disimpan di dalam ingatan (memory). 
Keputusan diambil CPU dan perintah yang diperoleh diberikan melalui modul output D/A (digital to analog output module) sinyal digital itu bila perlu diubah kembali menjadi menggerakkan peralatan output luar (external output device) dari sistem yang dikontrol seperti antara lain berupa kontaktor, relay, solenoid, value, heater, alarm dimana nantinya dapat untuk mengoperasikan secara otomatis sistem proses kerja yang dikontrol tersebut 

PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu peralatan elektronika yang bekerja secara digital memiliki memori yang dapat deprogram, menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logic, sequencing, timing, counting dan arithmatik untuk mengontrol berbagai jenis motor atau proses melalui modul input output analog atau digital. Di dalam PLC berisi rangka elektronika yang dapat difungsikan seperti contact relay (baik NO maupun NC) pada PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua intruksi dasar selain intruksi output. Jadi bisa dikatakan bahwa dalam suatu program PLC tidak diijinkan menggunakan output dengan nomor kontak yang sama. 


Tabel Perbedaan PLC dengan Sistem Kendali Konvensional
Sistem Programmable Logic Controller (PLC ) 
1. W i r i n g r e l a t i f sedikit.
2. Maintenan ce relatif mudah.
3. Pelacakan  kesalahan s i s t e m l e b i h sederhana.
4. Konsumsi daya relatif  rendah.
5. Dokumentasi gambar s i s t e m l e b i h sederhana dan mudah dimengerti.
6. Modifikasi s i s t e m  l e b i h sederhana.

Sistem kendali konvensional 
1. W i r i n g r e l a t i f kompleks.
2. Maintenance membutuhkan waktu yang lebih lama.
4. Kompleks.
4. Konsumsi daya relatif tinggi.
5. Dokumenta sigambar  l e b i h banyak
6. Modifikasi s i s t e m l e b i h kompleks.


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More