Data berupa sinyal dari peralatan
input luar diterima oleh sebuah PLC dari sistem yang dikontrol. Peralatan input
luar misalnya: saklar, sensor, tombol dan lain-lain. Data sinyal masukan yang masih berupa sinyal analog akan
diubah oleh modul input A/D analog to digital input module) menjadi sinyal digital.
Selanjutnya oleh unit prosesor sentral atau CPU yang ada di dalam PLC sinyal
digita dan disimpan di dalam ingatan (memory).
PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu peralatan elektronika yang bekerja secara digital memiliki memori yang dapat deprogram, menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus seperti logic, sequencing, timing, counting dan arithmatik untuk mengontrol berbagai jenis motor atau proses melalui modul input output analog atau digital. Di dalam PLC berisi rangka elektronika yang dapat difungsikan seperti contact relay (baik NO maupun NC) pada PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua intruksi dasar selain intruksi output. Jadi bisa dikatakan bahwa dalam suatu program PLC tidak diijinkan menggunakan output dengan nomor kontak yang sama.
Tabel Perbedaan PLC dengan Sistem Kendali Konvensional
Sistem Programmable Logic Controller (PLC )
1. W i r i n g r e l a t i f sedikit.
2. Maintenan ce relatif mudah.
3. Pelacakan kesalahan s i s t e m l e b i h sederhana.
4. Konsumsi daya relatif rendah.
5. Dokumentasi gambar s i s t e m l e b i h sederhana dan mudah dimengerti.
6. Modifikasi s i s t e m l e b i h sederhana.
Sistem kendali konvensional
1. W i r i n g r e l a t i f kompleks.
2. Maintenance membutuhkan waktu yang lebih lama.
4. Kompleks.
4. Konsumsi daya relatif tinggi.
5. Dokumenta sigambar l e b i h banyak
6. Modifikasi s i s t e m l e b i h kompleks.
0 komentar:
Posting Komentar